Route Optimization

Implementasi VRP dan Automatic Dispatching Order

Saat ini di dalam bisnis logistik terutama di transportasi moda darat dan perusahaan distribusi yang melakukan operasional pengiriman barang, sering kita dengar istilah Route  Optimization dan istilah Automatic Dispatching Order.  Sebenarnya konsep ini sudah lama dikembangkan lebih dari 10 tahun lalu. Istilah yang dulu sering dipergunakan adalah Vehicle Routing Problem (VRP).

Vehicle Routing Problem (VRP)

Konsep VRP

Vehicle Routing Problem (VRP) adalah masalah optimasi kombinatorial yang bertujuan untuk menemukan rute paling efisien untuk satu atau lebih kendaraan. Rute kendaraan yang harus mengunjungi serangkaian lokasi (pelanggan) dengan mempertimbangkan berbagai parameter. Antara lain seperti kapasitas kendaraan, jendela waktu pengiriman, dan jarak maksimum yang bisa ditempuh. Tujuan utama dari VRP adalah untuk meminimalkan total jarak atau waktu perjalanan.

VRP memiliki berbagai variasi, termasuk:

  • Basic VRP, dimana tujuannya adalah untuk meminimalkan total jarak perjalanan.
  • VRP with Time Windows (VRPTW), dimana pengiriman atau kunjungan harus dilakukan dalam jendela waktu tertentu.
  • Capacitated VRP (CVRP), yang mempertimbangkan kapasitas kendaraan dalam menentukan rute.
  • VRP with Pickup and Delivery (VRPPD), dimana item harus diambil dari lokasi tertentu dan diantar ke lokasi lain.

Konsep VRP sangat relevan dalam bidang logistik dan distribusi, membantu perusahaan untuk mengoptimalkan operasi pengiriman mereka. Selain itu juga bisa mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman yang tepat waktu.

Semua konsep variasi yang telah disebutkan diatas bisa digabung menjadi satu model kompleks. Tujuannya adalah untuk menggambarkan kondisi dunia nyata dengan lebih tepat. Model seperti ini sering disebut sebagai Mixed VRP atau VRP Terintegrasi.

Kendala operasional transportasi

Menggabungkan variasi VRP memungkinkan perusahaan untuk menangani berbagai kendala operasional secara simultan, antara lain:

  • Mengatur rute kendaraan dengan mempertimbangkan kapasitas muatan maksimum kendaraan.
  • Menjadwalkan pengiriman sesuai dengan jendela waktu (Time Windows) yang ditentukan oleh pelanggan atau lokasi pengiriman.
  • Memenuhi kebutuhan pengambilan dan pengantaran barang dalam satu rute perjalanan atau One Way Shipment.
  • Menentukan kendaraan yang tepat dan tersedia untuk melaksanakan tugas pengiriman berdasar kriteria yang sudah ditentukan.
  • Menentukan Vendor pihak ke3 (jika pekerjaan itu akan diberikan ke vendor)

Penggabungan ini perlu algoritma canggih. Kita sering pakai algoritma tertentu seperti genetika, simulated annealing, atau tabu search. Ini dilakukan untuk mencari solusi terbaik atau hampir terbaik. Walaupun susah dari sisi komputer, cara gabungan ini lebih bagus. Ini membantu kurangi biaya operasi. Juga, layanan untuk pelanggan dapat diperbaiki.

Kegunaan VRP secara umum

Banyak hal positif atau keuntungan yang bisa didapat dengan penerapan VRP selain sudah tersebut diatas. Walau harus juga dilakukan perencanaan yang matang ketika hendak melakukan penerapan konsep ini, antara lain :

  • Mengurangi operasi manual dalam pengiriman dan penugasan pengiriman (Order Dispatch).
  • Mengurangi tenaga kerja untuk pengiriman dan penugasan pesanan.
  • Meningkatkan pemanfaatan armada internal.
  • Meningkatkan pemanfaatan dalam fungsi Control Tower yang selama ini hanya menampilkan peta kendaraan saja.
  • Meningkatkan Indeks Kinerja Tepat Waktu dan Lengkap/Tepat atau istilanya adalah On Time in Full (OTIF).
  • Mengurangi tingkat biaya yang disebabkan oleh pemborosan dan akumulasi demurrage.

Keterlibatan Platform Lain

Konsep VRP dibangun dengan keterlibatan modul atau platform yang lain untuk bisa didapatkan hasil yang maksimal dan diinginkan sesuai dengan goal bisnis. Berikut contoh gambaran integtrasi VRP dengan platform yang lain.

Contoh platform yang akan terlibat, walau ada platform yang sudah menggabungkan dalam satu solusi (seperti SOLOG dan Sendpick). Platform yang mendukung yaitu antara lain :

  1. Platform telematik IoT seperti GPS, dimana koordinat posisi kendaraan akan diambil oleh sistem utama untuk dijadikan parameter input misal lokasi kendaraan terdekat atau kapan kendaraan itu akan sampai. Di Indonesia penyedia GPS yang lengkap antara lain adalah Easy Go.
  2. Map Engine, seperti Google Maps, Here, atau Mapbox dan masih banyak plafform yang menyediakan fitur Map Engine. Fungsi dari platform ini banyak yang bisa digunakan termasuk algoritma VRP nya sendiri juga sudah tersedia, walaupun harus ditingkatkan dan digabungkan lagi dengan paremeter tambahan (di ulas dibawah).
  3. TMS System, dan ini adalah Mandatory system yang merupakan sumber data entry untuk tugas pengiriman.
  4. Maintanance Management System (MMS), jika sistem itu juga digabungkan dengan jadwal perawatan kendaraan, sehingga secara otomatis akan menghilangkan keterserdiaan kendaraan yang masuk jadwal perawatan di tanggal tersebut. Contoh plaform MMS yang bisa digunakan adalah Fleetsumo.
  5. Mobile Apps, yang nantinya bisa berfungsi untuk melihat posisi driver jika tidak menggunakan GPS maka akan digantikan oleh Mobile Apps, dan untuk penugasan (assign) bisa menggunakan media aplikasi ini.
  6. Vendor Apps, dimana jika penugasan pengiriman dikirimkan ke vendor transporter melalui aplikasi online.

Masih banyak platform yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan VRP dalam menghasilkan solusi yang lebih optimal dan efesien.

Parameter tambahan untuk VRP dalam kaitan meningkatkan performa Route Automatic Dispatching Order

Untuk modul Automatic Dispatching Order sangatlah bergantung pada bisnis proses yang saat ini dijalankan oleh perusahaan yang terkait termasuk bagaimaan rencana improvisasi bisnis proses dengan tujuan efesiensi yang lebih meningkat. Berikut contoh :

  • Kriteria Pengemudi, yang biasanya digunakan untuk tingkat keahlian dalam mengendarai kendaraan tertentu atau komoditas barang tertentu.
  • Kriteria Kendaraan, yang biasanya digunakan untuk menetukan kriteria kendaraan yang bisa melayani pengiriman itu atau boleh tidaknya melalui level tipe jalan serta tahun kendaraan yang diinginkan oleh pelanggan.
  • Jarak tempuh, yang biasanya menentukan kriteria kendaraan.
  • Kendaraan terdekat, yang nanti dijadikan parameter VRPPD jika konsepnya adalah real time assign.
  • Skor Driver atau Ritase Kendaraan, yang biasanya digunakan dalam pemerataan order atau pembagian order

Tantangan implentasi VRP dalam bisnis nyata

Implementasi VRP tidak akan langsung menemui atau mendapatkan goal yang optimal secara langsung dan akan tergantung dengan kondisi operasional saat ini. Banyak hal yang bisa mempengaruhi hasil yang didapatkan dari Automatic Dispatching Order tidak sesuai yang diharpkan di fase awal.

Tantangan awal yang biasa dihadapi adalah :

  1. Proses Bisnis, yaitu proses bisnis saat ini masih belum siap atau tidak cocok dengan platform yang akan digunakan.
  2. Driver Behaviour, yaitu kesiapan para sopir menerima perubahan kebiasaan yang sebelumnya menggunakan proses manual dalam penugasa sekarang harus menggunakan aplikasi.
  3. Peralatan (gadget and tools), dimana perangkat aplikasi, server dan hardware lainnya yang disiapkan termasuk perangkat seluler yang akan digunakan oleh sopir (apakah alat dan paket data disediakan oleh perusahaan atau oleh sopir sendiri).
  4. Manajemen, dimana keterlibatan semua elemen manajemen yang akan membantu terlaksanaknya sistem ini.

Demikain ulasan singkat terkait implementasi VRP dan Automatic Dispatching Order dalam bisnis logistik dan distribusi pengiriman barang yang mungkin bisa membantu Anda dalam pengembangan bisnis proses yang lebih berkelanjutan. Ulasan yang lebih detail akan tampil pada ulasan yang lebih dalam di lain waktu. Terima kasih

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2024 Logistics Connected &Tracebility

×

Selamat Datang di SOLOG

Hubungi kami di salah satu nomor di bawah atau mengirim email ke info@solog.id

× Kontak SOLOG